Tuesday, February 22, 2011

Ganti Taktik

Ini sudah minggu keempat saya harus dan tidak boleh tidak dan hamper tiap hari bolak balik dari Komaba ke Tsukuba, demi… demi…. Mempersiapkan riset saya yang resminya dimulai Oktober mendatang. Tapi berhubung kayaknya targetnya banyak, ditambah lagi dua senpai bakal lulus Maret nanti yang setelah mereka tidak ada senpai lagi (alias langsung saya), maka proses transfer knowledge secara kilat harus dijalankan.

Banyak sekali yang harus saya pelajari dalam waktu sesingkat ini, alias sebelum bulan Februari berakhir. Plus sampe pertengahan bulan masih ini ada tugas semester lalu, plus masih ada zemi/lab meeting mingguan tiap Senin,jadi saya total waktu efektif saya untuk belajar kira-kira 20 hari saja. Sementara para senpai dulu punya kesempatan untuk belajar yaaa kira2 3 bulan gitu deh…

Otak saya ni muat ngga ya? Apalagi musti menanggung capek fisik akibat saya ngga dapat kamar di guesthouse di februari ini karena penuh semua, dengan konsekuensi ada minimal waktu 4 jam pp yang saya habiskan di jalanan setiap harinya (kalau pulangnya lebih malem, bisa 2.5 jam lebih karena kereta lebih jarang jadi musti banyak nunggu kereta). Berangkat jam 7.45 am, maka saya sampe di lab kira-kira jam 10am. Pulang dari lab jam 7pm, Alhamdulillah jam 9pm nyampe di kamarku yang hangat. Hmm sepanjang perjalanan itu termasuk 30 menit dalam Chiyoda Line (subway), 33 menit dalam Tsukuba Express Semi Rapid, dan 20 menit dalam bis.

Rasanya nglanguuut deh hehehe… ga enak banget kalo bengong.. 30 menit kan lamaaa… Memang sih biasanya saya bawa paper buat dibaca2… tapi bosen dan bawaannya pusing… mungkin karena keretanya goyang-goyang, atau karena ukuran font di jurnal2 itu emang begitu kecilnya, atau isi papernya emang memusingkan hehehe…

Tapi kalo bengong, malah gawat ntar mikir macem2.. Pernah bawa laptop sih, iseng ngerjain sesuatu… tapi berat juga.. isi ransel kan defaultnya bento alias bekal makan, minuman, cemilan, toileters, buku catatan, n kertas2 ga karuan itu. Ditambah laptop mini itu (2.3kg loh Cuma, ga pake bawa charger,asumsi buat di kreta doang), yah pundakku menderita juga ternyata mengingat ada acara jalan kaki n naik tangga dalam kurun 2 jam perjalanan tersebut.

Jadi saya kembali ke taktik lama yang tak pernah gagal selama ini : baca novel!!! Hahahaha… Alhamdulillah, sukses berat menipu otak saya yang kelelahan untuk bisa segar kembali dan mau diajak mikir lagi!! ;)

Sekarang lagi baca ini :
Photobucket
“Rainbow Six”-nya Tom Clancy, penulis kesukaan selain John Grisham. Hasil berburu di Book-Off, toko buku bekas, lumayan, Cuma 300yen :)

*cieeeh kalo udah baca novel aja, seriuuusss banget ampe ga kedip :p

Saturday, February 19, 2011

Terrible :(

Ooooowww....
I did such a terrible thing : I just changed my blog template that caused me lost all of my comments :( Could somebody help me?

I feel so saaaad....
For all these years, even though sometimes I didn't have enough time to update my blog, by reading my old writing and so the comments is one of the things that could bring my sense back, bring my smile and my spirit when I was in such a bad mood or situation...

I like all of the companions from friends all over the world, that had gave such advice or nice comments. And the fact that some of these people I have never met before just makes the comments more amazing for me.

I want them back...

Can I turn back?? There's no "Undo" button available... So all of them, I will keep it in my mind and in my heart. Hopefully my memory will last forever...

Thanks!

Thursday, February 17, 2011

Hari ini : 大豆

Karena tak sempat masak, siang tadi saya cari makan dong. Dan ternyata membawa berkah. Alhamdulillah saya bertemu seorang muslimah asal Korea di Co-op dekat laboratorium National Food Research Institute, Tsukuba. Pertemuan Hong-san dengan saya berlangsung hangat, dan muslimah berjilbab ini mengaku senang ketemu saya karena jarang sekali bertemu sesama muslimah. Dan secara sukarela, Hong-san yang sudah 3 tahun di Jepang memberitahu saya makanan apa yang bisa kami makan. Saya bahagia karena hari ini berkat Hong-san saya akan bisa mengingat kanji 大豆 (kanjinya soybean) yang mengikuti 乳化剤 dibaca Nyuukazai yang merupakan kanji dari emulsifier yang tercantum pada ingredients sebuah roti. Insya Allah saya tidak akan lupa.
Nice to meet you sister! :)

Saturday, February 12, 2011

Tersesat

Belakangan ini saya merasa kesulitan untuk focus.. Ada tugas tentang lingkungan, tapi pikiran saya mengembara ke mana-mana.. Tiap kali saya mau browsing untuk cari data, saya akan menangkap sesuatu, berita atau lagu atau apa lah… yang kemudian berakhir di membaca koran2 online , atau cuaca atau youtube atau google map atau bahkan blogwalking… pas sadar sudah tersesat terlalu jauh di belantara dunia maya dari jalan utama, yaitu mencari data, waktu sudah berlalu satu jam lebih, dan perut lapar… lalu masak atau cari cemilan atau bikin minuman… kembali lagi browsing… dan tersesat lagi!!! Hahahaha…

Rasanya memusingkan, menghabiskan waktu, bukan tanpa hasil sama sekali sih, ada hal-hal lain yang saya pelajari…tapi yaaa mustinya itu bisa lain kali lah yaaa, mengingat deadline pengumpulan tugas makin mendekat…

Ini adalah efek dari koneksi unlimited yang tersedia di dorm… Bandingkan kalau di Indonesia, untuk internet 3G saja bayarnya mahal dan sinyalnya belum tentu lancar… jadi dengan koneksi supercepat ini (ehhhmmm… 100 Mbps gitu loooh), saya jadi semacam kecanduan browsing hahahaha….

Lalu, salah siapa? Salah dorm? Salah sensei kasih tugas? Atau salah cuaca yang hujan plus salju sehingga saya memilih ndekem di kamar yang (lumayan) anget ini?
Tentu saja, salah saya sendiri, yang tidak bisa mengontrol diri saya hehehee… Fokus Rani, fokuuuusss!!!

Gambatteeee… :))

Wednesday, February 09, 2011

Weather Report Part 1 : First Snow in Tokyo

Sebagai orang aseli daerah tropis, pertama kali dating ke Negara empat musim menjadi tantangan tersendiri. Apalagi spesifik diri saya, yang memang gampang masuk angin begini. Biasanya di kantor dengan AC bersuhu 25 oC aja saya perlu pakai jaket supaya ngga masuk angin dan sakit flu.

Saya tiba di Tokyo di awal Oktober, yang berarti sedang musim gugur. Suhu udara dan cuaca berganti-ganti dengan kombinasi panas, dingin, angin kencang, hujan. Saya pun jadi mengikuti habit orang Jepang, yaitu selalu mengecek ramalan cuaca sebelum meninggalkan dorm. Yang biasanya saya cek adalah Japan Meterology Agency. Di situ bisa dilihat suhu, prediksi hujan/precipitation, atau salju, kecepatan angin, dan arah angin.

Dan tentunya, di Negara subtropics ini, salju sangat mungkin untuk turun. Khusus buat Tokyo yang berada di pantai Timur pulau Honshu dan suhunya cukup hangat, probabilitas untuk turun salju cukup rendah. Berbeda dengan yang berada di pantai Barat ataupun yang lebih di utara Tokyo. Daerah tersebut, misalnya di Niigata, Akita, mendapat suplai udara dingin dari continent Asia (dari arah China dan Korea), yang kemudian udara dingin itu menabrak pegunungan di tengah Pulau Honshu sehingga tidak sampai ke bagian Barat.

Photobucket

Begitu juga kota-kota lain yang tidak sepadat dan sepolutif Tokyo, seperti Kyoto, Fukuoka, Hiroshima... teman2 di sana sudah 'melaporkan' adanya salju.

Kata sensei dan para senpai, tahun lalu cuma turun 2x di bulan Februari. Saya sudah harap-harap cemas saja sejak memasuki bulan Februari… berharap soalnya belum pernah lihat n mengalami salju… cemas soalnya pasti dingiiiiinnnn….oh no! So, sejak awal saya bilang, gapapa turun salju tapi jgn banyak2 dan jangan sering2 hehehehe… kok jadi gua yg ngatur yak :p

Sejak kemarin, di kampus sudah muncul pembicaraan akan datangnya salju, karena ada ramalan cuaca yg menyebutkan, hari Jumat nanti akan salju, sedangkan Selasa tadi malam akan hujan. Mendengar kata hujan, yg dalam benak saya adalah "harus segera pulang untuk menyelamatkan jemuran saya", tapi teman saya sempat komentar, kalau mendung, hujan, cuaca dingin, dan angin mengarah dengan tepat, salju bisa turun.

Menurut JMA, cuaca pagi hari ini begini:
Photobucket

Dan pagi ini, Alhamdulillah…Tokyo sudah turun salju!!! :)
Photobucket


suasana dari jendela kamar sekitar jam 9 pagi, 9 Feb 2011 :)

terima kasih ya Allah sudah memberi saya kesempatan untuk menikmati keindahan ciptaan-Mu... *sambil nyruput segelas milk tea panas dan membisikkan pesan kepada orang terkasih nun jauh di sana :)

Thursday, February 03, 2011

Melatih Kesabaran

Ketika pertama kali mengetahui saya nantinya musti analisa sampel2 saya dengan TLC/FID, saya sudah pesimis dengan diri saya. Orang ngga sabaran macam saya ini musti handle micro-syringe dan melakukan spotting di satu titik yg musti selebar 1 – 2 mm?? Masya Allah, apa ya bisa ya saya. Benar-benar harus konsentrasi, hati-hati, dan sabar, karena kalau meleset atau terlalu banyak dalam melakukan spotting, hasil scanning-nya akan tidak terbaca dengan baik – sementara usul saya untuk analisa pake GC/FID telah ditolak ;p

Dan saya rasa-rasanya bukan orang yang cukup sabar untuk hal-hal printilan begini serta ngga demen sama yang ribet-ribet – yeah itulah salah satu alasan saya ngga beli iPhone di sini (selain ngga punya uang), yaitu saya ngga yakin bakal sabar meng-handle gadget yang touchscreen. Berdasarkan pengalaman, selama ini kalo saya terpaksa musti pakai HP suami, misalnya dia lagi nyetir dan minta tolong utk bales sms, ujung2nya adalah saya ngamuk2 krn salah pencet melulu dan nyerah dg HP touchscreen-nya diiringi ketawa-ketiwinya suami saya itu.

Dan kalau lagi di lab yg di kantor musti handle syringe buat GC-MS, duuuh musti ekstra konsentrasi dan kadang karena gak sabar dengan diri saya sendiri, yaah biarlah dek Amri yang inject sample-nya hihihi… betewe, di sini semuanya auto sampler untuk GC dan HPLC loh heheheh... ngiri banget deh pokoknya sama alat analisa yg lengkap banget di sini..

Tapiiiii... untuk TLC/FID, hueeeh... mana ada autosampler!! Yang ada adalah kita musti spotting itu sampel ke suatu titik pada rod, yang jumlahnya sekali scan ada 10 rod, 5 rod untuk satu jenis sampel. Jadiiii… kalau punya 10 macem sampel, yaaa musti spotting 10 x 5 = 50 kali!! Duh ngebayanginnya saya gemeteran, sanggup ngga nih saya ya?

Tapi semua pikiran ajaib saya itu berubah pada hari Selasa yang lalu, ketika saya menjalani on hand experience, alias bener2 spotting by myself. Saya spotting 4 sampel jadi 4 x 5 =20 kali. Alhamdulillaaah saya sanggup bersabar dan menurut senpai, spotting saya bagus, bahkan lebih bagus dari dia, dengan separasi yang lebih bagus di hasil scanning-nya. Saya sangat bersyukur dengan hasil tersebut.

Mungkin, salah satu tujuan Gusti Allah mengirim saya ke sini adalah… untuk belajar sabar ;)