Tuesday, April 18, 2006

Tak Cukup Berusaha

(mengejar mimpi 2)

‘Ayo donk, kamu nih… usaha doooonk….”

Sebuah kalimat muncul dalam suatu percakapan. Sejatinya, itu adalah sebuah kalimat yang sangat menusuk hati. Meskipun diungkapkan dengan canda, dan dikatakan oleh kawan baik, --yang sudah lama tak ketemu anyway-- tetap saja rasanya itu bukan perkataan yang bijak.

Sesungguhnya saat itu juga saya bisa bilang, kamu tahu apa tentang apa yang telah saya lakukan sehari-hari, apa yang telah saya usahakan, apa yang telah saya perjuangkan? How dare you talk to me like that! Sebagian emosi saya ingin marah. Well, dia tidak tahu kehidupan saya, tidak tahu bahkan 24 jam saja dari 7 hari dalam seminggu kehidupan saya misalnya, bagaimana mungkin bisa berkomentar semacam itu, seolah saya hanya ongkang-ongkang kaki saja dan tak berbuat apa-apa……….

Tapi saya memutuskan untuk menanggapi kata-katanya dengan senyum dan canda pula. Sudahlah…. Marah tidak ada gunanya… Malah saya kemudian memikirkan keadaan psikologis orang itu, nampaknya dia sedang tenggelam dalam persepsi kesempurnaan dirinya, sehingga merasa layak berkata demikian. Kesombongan macam apa yang sedang merasuk di hatinya…. Hmmm, interesting… mungkin dia telah merasa mencapai apa yang belum saya capai, tapi tidakkah dia tahu, mungkin ada hal yang sudah saya capai tapi belum dia capai….. Bukankah setiap orang memiliki pencapaiannya masing-masing, dan dengan demikian harus saling menghormati?

Anyway, ketimbang marah, pada akhirnya saya ingin menerima kata-katanya sebagai bahan introspeksi diri saya saja :

  • apa yang sudah saya hasilkan
  • apa yang sedang saya lakukan
  • apa yang sudah saya coba lakukan
  • apa yang belum saya lakukan padahal benar-benar saya inginkan
  • apa yang belum saya hasilkan tapi termasuk dalam daftar keinginan

Nah, itu rupanya menjadi daftar yang panjang.
Oke, saya cukup puas dengan apa yang sudah saya lakukan, saya mensyukuri keadaan saya, tetapi masih terlalu banyak hal yang belum terwujud.
Hmmm barangkali benar, saya tidak cukup berusaha. Atau mungkin lebih tepat, kurang terencana dalam berusaha??

Lets do more planning…and action :)

No comments: