"Selamat datang di Bumi Lancang Kuning".... yeaah kata sambutan yang meryaah langsung terbaca di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Waaah lama nian gak ke kota ini, gak terasa ternyata udah dua tahun berselang!! Hmmm seperti apa Pekanbaru sekarang yaa?
Ternyata, kesan sekilas, tambah penuh. Itu saya tangkap dari makin banyaknya bangunan di sepanjang perjalanan dari Bandara ke kota. Kesan kedua, loh itu tulisan apaan yang di papan nama kantor-kantor? "Itu tulisan Arab Melayu. Sekarang tiap kantor pemda harus ada tulisan itu di bawah tulisan latin-nya," kata Mr. E yang menjemput kami.
Oooochhh... lha kok saya baru tahu ya ada yang namanya tulisan Arab Melayu. Itu loh, bahasa Melayu tapi ditulis pake hurup Arab. Wah bagus jugak itu dilestarikan ya. Bahkan kata Mr. E sekarang tulisan Arab melayu juga diajarkan di sekolah dasar, yaaah kayak kalo di Jogja dulu kan diajarin tulisan Jawa (hayoooo masih inget kan "Ha na ca ra ka" hehehe). Padahal di jaman Mr. E sekolah dulu (hmmm saya perkirakan mungkin lebih dari 20 th yang lalu) gak ada mata pelajarannya, cuma diajarin ama ortu atau neneknya.
Hmmm saya bayangkan, jaman dulu, prasasti dan surat menyurat di kerajaan Melayu pastinya pakai tulisan Arab melayu itu ya. Kerajaan sebesar Melayu, tentunya punya kebudayaan besar. Wilayahnya aja mencapai Malaysia sana. Sayang sekali kalau peninggalan kebudayaannya ngga dilestarikan.....
Kesan yang lain? Pekanbaru tambah macet deh kayaknya, tambah banyak mobil dan motor huhuhu... plus angkot... Untungnya pada kunjungan 3 hari ini saya cukup jadi penumpang, jadi gak berasa stress ama lalu lintasnya :p Tapi, kepadatan lalu lintas itu mencerminkan suatu hal, yaitu mobilitas dan geliat perekonomian. Bukan begitu? Maju terus deh Riau :)
Yak, rupanya kunjungan singkat yang padet banget ini asyik juga... kapan mampir lagi yaaa...
PS : Upssss foto2 lupa gak dibawa... upload-nya ntar dulu yaa
No comments:
Post a Comment